Senin, 21 November 2011

LMFAO

LMFAO adalah duo DJs Redfoo (Stefan Kendal Gordy) dan SkyBlu (Skyler Husten Gordy) dan Sorry for Party Rocking adalah album kedua mereka, setelah melakukan debut ditahun 2009 dengan Party Rock. Ditengah skena rapper yang mengkolaborasikan musik mereka dengan nuansa dance-house-dubstep-electro-pop, maka menyeliplah nama LMFAO. Kesuksesan single Party Rock Anthem mungkin adalah pembuktiannya.
Sorry for Party Rocking sendiri seolah sebuah kompilasi anthem dansa yang riuh dan seolah tak kenal lelah untuk menggempur telinga dengan dentuman drum dan bass serta sound-sound olahan mesin. Selintas, musik yang diperdengarkan oleh LMFAO tak jauh berbeda dengan apa yang dibawakan oleh Black Eyed Peas, Flo Rida, Pitbull atau yang terbaru, The Cataracs misalnya. Namun tentu saja LMFAO memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan mereka dengan nama-nama tersebut.
Dibuka dengan Rock The Beat II, yang seolah sebuah prolog menuju keriuhan, yang langsung diganjar dengan tetabuhan Sorry for Party Rocking. Seolah tanpa jeda, album ini akan menyeret kita dalam arus pesta tak berkesudahan mereka. Ini bisa menjadi bumerang sendiri sebenarnya, karena album kemudian terkesan monoton, karena menampilkan materi yang setipe antara satu dengan yang lainnya. Apalagi tema utama yang diusung dalam album ini berkisar antara berpesta, minum-minum, berpesta, minum-minum, berpesta, errrr…yah seperti itulah.
Meski begitu, dengan hadirnya track seperti All Night Long yang hadir dengan tempo medium cukup menjadikan sebuah jeda yang patut dihargai, seolah LMFAO mengajak kita untuk sedikit cooling down setelah menghentak-hentakkan tubuh dengan penuh tenaga. Kehadiran vokal Lisa cukup mampu memberikan kesan “adem” tadi. Nah, kehadiran musisi-musisi tamu merupakan langkah yang tepat, karena jujur saja, jika hanya mengandalkan vokal duo LMFAO saja, album ini akan terasa “kering”, sehingga patut disyukuri kehadiran Busta Rhymes dalam Take It to The Hole atau Will.I.Am dalam Best Night, karena mampu memberikan asupan kesegaran dalam materi album secara keseluruhan.
Nyaris dalam setiap kesempatan auto-tunes hadir memoles vokal yang terdapat dalam setiap track dalam album ini. Efeknya, album yang sudah steril karena bebunyian mesin yang ekstensif, semakin terdengar tidak organik saja. Namun, secara keseluruhan, Sorry for Party Rocking tampaknya bukanlah album yang bertujuan semata-mata mengejar estetika bermusik, karena toh LMFAO hanya mengejar sensasi fun dan entertaining dalam album ini. Dan kalaulah memang itu tujuannya, bisalah disebut mereka berhasil untuk itu.
Jika disebutkan Sorry for Party Rocking bukan album untuk semua orang, mungkin akan terdengar pretensius. Akan tetapi tidak semua orang tampaknya akan dapat menyukai album ini. Meski dipenuhi dengan anthem dansa yang seru, akan tetapi Sorry for Party Rocking memang sebuah album yang tersegmentasi. Sangat tepat kalauanda adalah seorang party-animal, karena mungkin album ini akan menjadi teman pesta yang dapat diandalkan.

source: creativedics.com

album download:
klik disini (via indowebster)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons