Senin, 21 November 2011

Beyonce - 4

Bukannya saya hendak melarang untuk berekspektasi terhadap album ini, tapi apa yang didapat dalam sebuah album berjudul “4″ milik Beyoncé ini adalah memang jauh dari fierness yang boleh didapat dari album sebelumnya. Penekanan terhadap rasa “Beyoncé” dengan porsi yang lebih banyak dibanding rasa “Sasha Fierce” yang membuat rekaman ini beda. Yang pasti, kita masih tetap disuguhkan vokal berkarakter nan powerful, dengan lirik yang menggugah. Dan sajian itu pasti sudah cukup memuaskan.
Banyak yang terjadi sebelum “4″ ini ada. Dimana Beyoncé mengambil cuti setahun dari kegiatan musiknya untuk memaknai hidup dan menikmatinya sebagai sesuatu yang membuatnya merasakan hidup sebagai manusia biasa, berpisah dari manajeman sang ayah, dan mengelola musiknya sendiri. Inilah yang membuat rekaman ini menjadi sangat mandiri. Dengarkan jeritan hatinya lewat ‘I Was Here’ yang sejatinya menggambarkan kesediaannya untuk berdiri di atas kaki sendiri dan tidak membiarkan rasa takut menghalangi.
Inspirasi lainnya yang Beyoncé dapat adalah semangat goyang dari Afrika, yang disebut Tofu Tofu alias bodyshaking yang ditampilkan dalam ‘Run The World (Girls)’ yang sound music-nya membuat kita berasa di Afrika. Beberapa lagu lain yang bisa mengajak kita berdansa adalah ‘Countdown’ dan ‘End Of Time’ yang enggak kalah menggairahkan. Nah, sesi dance ini yang sepertinya minim dan membuat beberapa orang kurang puas dan ingin lebih.
Kesempatan untuk menginsert musik soul, funk, pop, dan R&B dari era 70 dan 80 adalah kualitas lain dari “4″ yang bisa dinikmati di ‘1+1′, ‘I Care’, ‘Love On Top’, dan ‘I Miss You’. Meskipun kewenangan ada di tangan Beyoncé dalam pemilihan lagu di dalam album ini, tetap saja credit harus dilayangkan kepada para produser, pencipta lagu, musisi, dan setiap profesional yang terlibat di dalamnya. Kemampuan untuk memuaskan dahaga Beyoncé dalam aktualisasi diri lewat album ini adalah hasil yang patut diacungi jempol.
Di album sebelumnya, saat kita dibuat bertanya apakah Beyonce akan sanggup membuat sebuah rekaman sebesar ‘Irreplaceable’ dari “B’Day”, ternyata ada ‘Single Ladies’ dari “I Am…Sasha Fierce” yang sanggup menjadi jawaban untuk pertanyaan itu. Dan kembali, pertanyaan tersebut akan terlontar. Menyikapinya, Beyoncé punya pernyataan tersendiri. Bahwa dirinya tidak harus membuktikan apa-apa kepada siapapun. Dan itu yang membuat dirinya merasa bebas untuk berekspresi dalam album ini. Tapi, 2 hit besar tersebut bukan tercipta dari single pertama di masing-masing album, sehingga masih terbuka kemungkinan kalau “4″ juga akan punya massive hit sendiri. If I was the one to pick, aku akan pilih ‘I Was Here’ balada indah ciptaan Diane Warren yang luar biasa!
Kenikmatan lainnya yang dapat dinikmati adalah ‘Party’ yang dibawakan bersama Andre 3000 & Kanye West. Bukan salah satu favorit, tapi paling enggak keberadaan rap di dalam album ini dibutuhkan untuk menyirnakan rasa bete yang kemungkinan bisa tercipta setelah mendengarkan 4 track pertama yang adalah lagu-lagu slow. Juga ‘Best Thing I Never Had’ yang membuat kita membuka mata untuk enggak terlalu menyesali sebuah perpisahan. Beyoncé punya kata-kata yang enggak biasa untuk membuat kita percaya kalau satu pintu tertutup, pintu lainnya akan terbuka. “you showed your ass, and baby I saw the real you”
Enggak usah ragu untuk mengoleksi album ini. Rilisan Sony Music Indonesia adalah deluxe edition 2cd yang juga berisi track ‘Lay Up Under Me’, ‘Schoolin’ Life’, ‘Dance For You’ ditambah dengan bonus sample parfum HEAT milik Beyoncé. Meskipun awalnya adalah sebuah kompromi, album ini akan cukup memuaskan. Dan jikalau masih ada yang merasa ganjal, mengingat kebiasaan Beyoncé yang merilis ulang album dalam edisi-edisi lain, masih ada kemungkinan untuk “4″ memuaskan selera kita!

Yang mau download album'y klik disini

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons